Fenomena Optis: Pelangi

Diposting oleh blackferry / Category:

clip_image002Tentunya kita semua telah mengenal Pelangi. Biasanya pelangi akan muncul di sore hari ketika hujan mulai reda. Sewaktu masih kecil sering didendangkan lagunya, “Pelangi pelangi alangkah indahmu, merah kuning hijau di langit yang biru...dst...” Sebuah maha karya dari Sang Pencipta ini akan saya jadikan topik Aplikasi Optik pada kesempatan kali ini.

Warna-warna pada pelangi yang sangat indah sebanarnya merupakan suatu fenomena fisika khususnya optik yang tentunya dapat dijelaskan secara ilmiah. Dalam fisika, warna-warna lazim diidentifikasikan dari panjang gelombang. Merah, misalnya, memiliki panjang gelombang sekitar 625 - 740 nm, dan biru sekitar 435 - 500 nm. Kumpulan warna-warna yang dinyatakan dalam panjang gelombang (biasa disimbolkan dengan λ) ini disebut spektrum warna (http://febdian.net/drupal/bagaimana_pelangi_tercipta)

clip_image004

Fenomena pelangi dapat dianalogikan dengan fenomena dispersi cahaya pada prisma kaca. Sinar putih (cahaya matahari) akan diuraikan menjadi berbagai macam warna cahaya yang dapat kita lihat (visible light) dan yang tidak dapat kita lihat (invisible light, ex: sinar gamma, inframerah).

Pada peristiwa dispersi cahaya pada prisma segitiga, cahaya putih dibisakan dua kali. Yang pertama saat cahaya berpindah dari udara menuju prisma dan yang kedua saa cahaya berpindah dari prisma menuju udara. Cahaya dengan panjang gelombang lebih pendek akan dibelokkan lebih besar daripada cahaya dengan panjang gelombang lebih panjang. Oleh karena itu cahaya ungu mengalami pembelokkan paling besar di antara warna cahaya lainnya.

clip_image007Issac Newton mengemukakan bahwa sesungguhnya cahaya putih mengandung semua dari tujuh warna yang terdapat pada pelangi. Berdasarkan urutan penurunan panjang gelombang, maka warna-warna yang seharusnya kamu lihat pada pelangi adalah merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. (Buku Sekolah Elektronik, Depdiknas)

 

Cahaya matahari yang dibiaskan melalui butiran-butiran air, sebagian kecil akan dipantulkan oleh bagian belakang permukaan butiran air. Hanya satu warna cahaya yang akan dipantulkan untuk setiap satu butiran air, warnanya tergantung sudut pantul terhadap mata. Tetapi karena ada banyak butiran air, maka kita dapat melihat keseluruhan warna yang dipantulkan oleh butiran air dan akhirnya kita dapat menyaksikan keindahan lengkungan warna pelangi.

Daftar Acuan

Pratiwi, Rini. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam SMP. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

http://www.atmosphere.mpg.de/

http://www.febdian.net/drupal/bagaimana_pelangi_tercipta

http://www.kennys.ie/

0 komentar:

Posting Komentar